Tuesday, January 29, 2008

Fachry Latief

Melukis cahaya,
Akar-akar kata yang berserak di hempas alam terekam dalam gambar
Di kala detik itu terhenti, menjadi sejarah anak manusia
Hadirnya dirimu dari setiap detik itu
Melebur kubiarkan menjadi impian yang tersembunyi

Jutaan khayal,
Lalu kita hidupi dengan jiwa yg menanti selama ini dari sebuah sosok,
Tersentuh mata dan jari-jarimu, membara api cinta.
Jutaan sahabat kusiar kabar akan kisah kasih kita.
Pialang-pialang kata berebut merenggut cerita kita.
Kita yang tenang datar menjadi senyum tawa bahagia para kerabat.
Setiap relung-relung waktu kubangun imajinasiku akan wajahmu.
Padamu sisa waktu kita menyatu, denganmu jiwa erat membaur.

Yank....,
Kunikmati jiwamu,
Sebab harum batinmu telah kulekatkan.
Nafasku mengalir darahmu, pada pasirmu bertanya:
"Akukah belahan jiwamu dengan cintamu,pasangan kekasih jiwa,
yang tersembunyi selama ini?"
Tanpamu hati terkurung terbiar berkelana akan cinta sejati.
Puncak hakekat dan labuhan tarekat cinta adalah kebahagiaanku.

Fachry,Dear my beloved Ticia