Saturday, September 29, 2007

AG. Eka Wenats

Marxisme sebagai pengatur lalu lintas kebenaran?

Apakah mungkin?

Marxisme sendiri sering terlihat otoriter dan tidak manusiawi koq. Ketika ideologi menjadi pengatur lalu lintas kebenaran,maka ideologi itu berubah menjadi supra ideologi.
Begitu mengerikan ideologi kalo berubah menjadi ideologi yang mengatur lalu lintas kebenaran

Monday, September 24, 2007

Abu Mufakhir

Setelah dimensi ideologi serentak memisahkan individu dari individu. terjadi totalitas yg parsial, totalitas tapi pecah2. karena kendati menerima totalitas, harus ada syarat yg disepakati. syaratnya adalah totalite (keseluruhan) itu tidak boleh dimutlakan dan tidak boleh menjadi sesuatu yg mutlak. sebab jika totalite itu menjadi mutlak, maka ia akan menjadi tolak ukur tertinggi. seperti tolak ukur penyamarataan rasa itu tidak boleh terjadi. karena menyebabkan nilai hidup sebagai individu tidak lagi mutlak dalam dirinya, tapi dibangun diluar dirinya. karena itu, maka semua bentuk totalite (keseluruhan) harus tunduk pada tolak ukur yg lebih tinggi lagi. nah tolak ukur itu tau apa namanya, yg pasti harus menerima dan menghormati martabat masing2 individu, tapi bukan berarti individualisme.
marx sebagai ideology (marxism) atau apapun harus terlepas dari monopoli kebenaran sejati (hal ini didasarkan pada konsep pluralisme filsafat. jadi awalnya filsafat harus terlepas dari monopoli kebenaran sejati) nah, sebaliknya marxism harus berfungsi sebagai pengatur lalu lintas kebenaran, melalui prosedur yg fair bagi pencapaian konsensus

Tuesday, September 11, 2007

Adolf Aditya Putra

Bila berjanji berkata "boleh" berati bisa tp blom pasti sifatnya....

tinggal ada kepastian tanggal waktu dan tempat saya persilahkan pd Mas Payi yg

notabennya seorang pria berparas lawas sedikit anjas tangkas

dalam mengabadikan moment se antero kampus pesona..monggo mas