Setiap kuhembuskan nafasku, cintaku padamu semakin bertambah.
Dapatkah kau hitung???
Begitu pula dengan rasa cintaku padamu yang tak dapat dihitung dengan kepala.
Setiap kupejamkan mataku, bayangmu selalu terlintas.
Inikah rindu yang terasa???
Ragaku, jiwaku, dan pikiranku tercipta hanya untukmu seorang.
Setiap kulangkahkan kaki, jiwaku mencari jiwamu.
Akankah kau simpan hatiku selalu???
Waktu tak kan berhenti, kuharap cintamu pun tak kan berhenti.
Segala yang ada di dunia tlah kurasa, pahitnya kenyataan, manisnya impian.
Kini ku tak banyak lagi impian, hanya satu impianku.
Hanya kau impianku, yang membuat diriku bangkit, bahagia dan damai.
Segala yang tlah kulalui, tak ada yang seindah waktu ku bersama dirimu.
Inikah yang dinamakan Soulmate???
Tlah kutemukan belahan jiwaku, kan kusayangi dan kucintai slamanya.
Segala yang ada di diriku, kujaga untukmu.
Bahagiakah kau bersamaku???
Damaikah jiwamu bersama dengan jiwaku???
Pantaskah diriku???
Kata-kata begitu mudah terucap bak mata berkedip,dapat diuntai indah, kadang mengena dihati, kadang membuat jengkel hati, kadang menyenangkan hati....dan kadang membuat senyum sinis dari orang yang mendengarnya atau membacanya.Kehidupan ini tak semudah kata-kata bagai sebuah perjalanan yang panjang yang penuh rintangan dimana kita berada dalam setiap persimpangan baik dan buruk, sedih dan gembira dan kita harus memilih diantaranya.
Wednesday, November 28, 2007
Saturday, November 24, 2007
Bayou
Friday, November 23, 2007
Ticia
Dear my beloved Fachry Latief
Gambaran Hati
Dalam heningnya malam dan dinginnya desiran angin,
Dalam sepinya hati dan pikiran yang melayang,
Dalam mencari jawaban akan kehidupan ini,
Kudengar bisikan jiwa-mu yang menenangkan jiwaku.
Bila hati hanya menginginkanmu seorang,
Bila perasaan dan pikiran sulit untuk bersatu,
Bila harapku selalu untukmu,
Bila ragu dan ketakutan melanda,
kutahu kasihmu selalu menyejukkan hatiku.
Tak hanya masa lalu yang mempertemukan.
Tak hanya rasa kasih yang menyatukan.
Tak hanya pikiran yang mengabadikan.
Tak hanya jiwa yang saling membutuhkan.
Keutuhan dirimu-lah yang memberi warna serta keharuman dalam diriku.
By :
Tici@
Gambaran Hati
Dalam heningnya malam dan dinginnya desiran angin,
Dalam sepinya hati dan pikiran yang melayang,
Dalam mencari jawaban akan kehidupan ini,
Kudengar bisikan jiwa-mu yang menenangkan jiwaku.
Bila hati hanya menginginkanmu seorang,
Bila perasaan dan pikiran sulit untuk bersatu,
Bila harapku selalu untukmu,
Bila ragu dan ketakutan melanda,
kutahu kasihmu selalu menyejukkan hatiku.
Tak hanya masa lalu yang mempertemukan.
Tak hanya rasa kasih yang menyatukan.
Tak hanya pikiran yang mengabadikan.
Tak hanya jiwa yang saling membutuhkan.
Keutuhan dirimu-lah yang memberi warna serta keharuman dalam diriku.
By :
Tici@
Tuesday, November 13, 2007
Abu
….Tapi anjing-anjing tak pernah kecut menerkam. Mereka rawat paku taringnya dengan penuh harga diri.
Dalam gerutuan hidup ini selama berabad abad kita terus mengingat ingat mereka Diamlah kau saudaraku yang pengecut!
Sebelum penderitaan seseorang menjadi lebih kuat darimu Siapapun, yang lebih baik darimu, Sedia sekarat untukmu, gugur lebih banyak untukmu
(Victor Serge, Resistance, 1989)
Dalam gerutuan hidup ini selama berabad abad kita terus mengingat ingat mereka Diamlah kau saudaraku yang pengecut!
Sebelum penderitaan seseorang menjadi lebih kuat darimu Siapapun, yang lebih baik darimu, Sedia sekarat untukmu, gugur lebih banyak untukmu
(Victor Serge, Resistance, 1989)
Bobby
Ketika pikiran tertuju ke suatu bentuk, hati seolah-olah berbisik kepada pikiran untuk berdialog.
Kadang2 pikiran teralalu laju membuat kesimpulan dari bentuk tertentu menjadi beberapa bentuk.Hati pun tidak kalah menentukan bentuk2 lain dari bentuk2 pikiran.
Kita tanya kepada sebuah bentuk tersebut, apa pendapatnya? apa reaksinya?
Bentuk pun berbicara kepada pikiran dan hati, katanya
"aku pun bisa menjadi bentuk2 lain tanpa sepengetahuan hati dan pikiran".
Bung Fachry......!!!!
Kita sebagai manusia tentu punya bentuk2 lain dalam menilai sebuah bentuk.
Tapi alangkah lebih baik biarkanlah bentuk2 itu yang menilai dirinya sendiri, itulah kemurnian sebuah nilai.
Kadang2 pikiran teralalu laju membuat kesimpulan dari bentuk tertentu menjadi beberapa bentuk.Hati pun tidak kalah menentukan bentuk2 lain dari bentuk2 pikiran.
Kita tanya kepada sebuah bentuk tersebut, apa pendapatnya? apa reaksinya?
Bentuk pun berbicara kepada pikiran dan hati, katanya
"aku pun bisa menjadi bentuk2 lain tanpa sepengetahuan hati dan pikiran".
Bung Fachry......!!!!
Kita sebagai manusia tentu punya bentuk2 lain dalam menilai sebuah bentuk.
Tapi alangkah lebih baik biarkanlah bentuk2 itu yang menilai dirinya sendiri, itulah kemurnian sebuah nilai.
Saturday, November 10, 2007
Mario
Estetis membutuhkan perjalanan realitas yang sesunguhnya, jujur dan berjalan sesuai hukum kebenaran (tertulis dan lisan)
agar keindahan dapat diterjemahkan menjadi alam pikiran realitas yang tertinggi dengan nomenanya. sepertinya halnya dengan photo.
Dan photo fahry masih menyimpan sisi egois dan nafsu dalam membahasakan kenyataan.
selamat berkarya.
agar keindahan dapat diterjemahkan menjadi alam pikiran realitas yang tertinggi dengan nomenanya. sepertinya halnya dengan photo.
Dan photo fahry masih menyimpan sisi egois dan nafsu dalam membahasakan kenyataan.
selamat berkarya.
Friday, November 09, 2007
Fachry
sy mmang suka kemana-mana tp ruang n waktu tak mngkin sy bisa ada dimana-mana dalam satu waktu. Ketika kau berfikir tentang saya maka disitulah saya ada untuk kau.
Tak da lah setiap musik jiwaku ini tanpa alam dan lingkunganku ini, kalianlah yang mengajarkanku tuk selalu tumbuh dan tetap berada dalam keberadaanku hingga aku menjadi berada.
Tuhan membohongi kita atau kita membohongi diri kita sendiri?
sebnernya Tuhan menciptakan kita atau kita menciptakan tuhan Bung?
Tak da lah setiap musik jiwaku ini tanpa alam dan lingkunganku ini, kalianlah yang mengajarkanku tuk selalu tumbuh dan tetap berada dalam keberadaanku hingga aku menjadi berada.
Tuhan membohongi kita atau kita membohongi diri kita sendiri?
sebnernya Tuhan menciptakan kita atau kita menciptakan tuhan Bung?
Topan
Rangga
Subscribe to:
Posts (Atom)