Wednesday, March 07, 2007

Dara Maina

Yang pertama kali terlintas dalam fikiran saya ketika membaca tulisan mas Fachry adalah rasa bingung. Bukan karena tulisannya yang membinggungkan tetapi yang membuat saya binggung adalah untuk apa yah Mas Fachry belajar menulis lagi.

Tulisan Mas Fachry bisa begitu indah walaupun untuk sekedar topik perkenalan. Membaca tulisan Mas Fachry membuat saya teringat buku-bukunya Andrea Hirata penulis buku Laskar Pelangi dan Sang Pemimpi. Karena Andrea disetiap tulisannya selalu menggambarkan satu hal secara mendetil dan sering menggunakan simbol-simbol. Tulisan ini seakan mengajak pembacanya untuk dapat lebih menyelami karakter penulis yang berbeda dari orang kebanyakan sehingga karya ini harus dibaca dengan seksama tidak bisa sambil lalu.

Dari tulisan ini juga terlihat bahwa seorang Fachry Latief adalah seorang perfeksionis karena untuk mencari tahu arti jawaban atas suatu pertanyaan Mas Facry terus mencari sampai menemukan jawaban yang pas. Seorang Fachry Latief adalah seorang yang tidak takut menghadapi hal baru karena Mas Fachry berani meninggalkan Comfort Zonenya sebagai Fotografer Majalah Asing untuk kembali memcari ilmu.

Seorang Fachry Latief juga pencinta seni karena fotografi, penulisan deskripsi yang penuh simbol adalah bagian yang tidak terlepaskan dari seni. Seorang Fachry Latief juga sosok orang yang ingin mencari hikmah dari setiap peristiwa dalam hidupnya yang ditandai dengan kesukaannya membaca karya-karya Imam Ghazali dan Hamka.

Sejauh ini saya puas dengan deskripsi Mas Fachry tentang dirinya. Sudah terbentuk dalam benak saya gambaran tentang Mas Fachry walaupun hanya mengenalnya lewat kata-kata.

Salam, Dara

No comments: