Kalau bukan karena dinginnya air laut niscaya akan selalu merindukanmu dan kalau bukan karena kesabaranku niscaya aku akan selalu singgah kepadamu, karena cinta?
Aku tak akan pernah lalai.
Bahwa putihnya cintamu seperti putihnya langit, dan tutur katamu laksana angin sepoi-sepoi. Sesungguhnya aku sangat selalu menyedihkanmu dan selalu mengingatmu dan tidak pernah melupakanmu.
Wahai kekasih...
Seandainya engkau bersamaku kamu akan menyaksikan keindahan alam dan kamu akan menyaksikan laut yang meninggi bagaikan petir dan ombak yang bergemuruh, jernihnya air laut dan putihnya langit bagaikan laksana dua buah hati kita dan kamu akan mendengarkan burung yang berkicau dan suara pepohonan.
Demi Allah, sesungguhnya itu semua karunia yang diberikan manusia akan tetapi tidak mungkin apa yang aku sebut dan diperuntukkan untukmu karena apa yang dirahasiakan oleh masa dan apa yang disembunyikan oleh malam dan siang hanya diketahui oleh maha yang kuasa dan maha pencipta alam.
Sambutlah dariku, terimalah salamku yang mendalam dan ciumanmu yang hangat dan kerinduanku yang selalu menyertaimu.
(tulisan dari surat siti bilqist untuk kekasih)